Minggu, 22 Februari 2015

Mengapa Sebuah Tulisan Enak Dibaca?


Foto: theguardian.com

Membaca bisa menjadi sesuatu yang mengasikkan atau malah berubah menjadi sesuatu yang membosankan. Tentu saja setiap menulis memiliki kiat tersendiri supaya pembaca betah membaca tulisannya dan tulisan-tulisan terbaik selalu dibayar dengan apresiasi, baik itu dalam bentuk penghargaan maupun best seller.

Berkaitan dengan judul di atas, sebaiknya kita bedakan dulu antara tulisan bagus dengan tulisan enak dibaca. Tulisan bagus belum tentu enak dibaca, dan begitu juga tulisan yang enak dibaca yang belum tentu juga disebut bagus. Tulisan bagus itu sangat erat dengan penilaian subjektifitas (tema, fakta, logika, tata bahasa, referensi, dsb), sementara penilaian enak-tidaknya bacaan malah tergantung dari objektifitas (penuturan dan irama). Dan untuk menghasilkan tulisan sempurna pastinya dengan cara menggabungkan keduanya.

Sabtu, 21 Februari 2015

Suatu Hari di SMA Cisangkela


Foto: republika.co.id

Seperti tahun-tahun sebelumnya, ujian fisika asuhan Pak Winarso menjadi sesuatu yang angker. Selain pelajarannya penuh intrik rumus-rumus yang bikin dahi mengkerut, hari itu Pak Winarso sendiri yang akan menjadi pengawas ujian. Maklum saja, beliau ingin tahu seberapa jauh anak-anak asuhannya tersenyum mengerjakan soal-soal ujian, padahal biasanya yang menjadi pengawas adalah guru BP atau staf TU sedangkan Pak Winarso hanya datang untuk menengok. Ketajaman mata Pak Winarso sudah teruji di dua belas kelas di SMA Satu Cisangkela meski beliau punya masalah rabun jauh. Bahkan, pendengaran beliau lebih peka dari perasaan perempuan saat kedua telinganya memakai hearing aid buatan Swedia. Beliau jarang tersenyum ketika tidak memakai gigi palsu, Rolex klasik-nya membuat beliau selalu tiba tepat waktu. Itu juga yang membuat Pak Winarso terkenal dan disegani pula di dua puluh SMA di tujuh kota.